Masalah Sosial Akibat Aktualisasi Diri
Aktualisasi
diri adalah kebutuhan naluriah pada manusia untuk melakukan yang terbaik dari
yang dia bisa, segala hal tentunya ada plus dan minusnya.
Proses aktualisasi diri juga memiliki efek buruk yaitu menjadi seseorang yang egois dan sombong, menjadi manusia yang cenderung menutup diri, menghalalkan segala cara sampai keinginannya tercapai.
Saya akan berusaha keras untuk menjelaskan satu per satu se "ngerti" nya saya.
Yang pertama adalah "menjadi seorang yang egois dan sombong" ini hanya pendapat pribadi saya jadi jika salah harap maklum. Langsung aja ya jika melihat konsep hierarki kebutuhan Maslow pada "level 4" tertulis kebutuhan akan penghargaan/kebutuhan ego. Kebutuhan ego ini memiliki 2 tingkatan menurut Maslow : reputasi dan harga diri.
Reputasi adalah persepsi mengenai gengsi atau pengakuan dari orang lain, sedangkan harga diri adalah perasaan seseorang bahwa dirinya berharga.
Contoh efek buruknya adalah seseorang menjadi egois dan sombong.
Contoh realnya adalah kasus yang dulu sedang panas-panasnya yaitu masalah gedung baru DPR. Saat itu yang saya tangkap adalah bahwa para anggota DPR hanya memikirkan dirinya sendiri karena di saat banyaknya kemiskinan di negeri ini mereka malah membuat gedung baru, saya memang tidak begitu mengerti dengan politik jadi saya tidak mengerti apakah bapak dan ibu dewan yang terhormat telah melakukan tugasnya dengan baik tetapi yang saya dengar dan lihat di media banyak yang tidak bekerja dengan baik, pribahasa nila setitik rusak susu sebelanga sangat tepat dalam hal ini, tentu pasti ada anggota DPR yang bekerja dengan benar.
Proses aktualisasi diri juga memiliki efek buruk yaitu menjadi seseorang yang egois dan sombong, menjadi manusia yang cenderung menutup diri, menghalalkan segala cara sampai keinginannya tercapai.
Saya akan berusaha keras untuk menjelaskan satu per satu se "ngerti" nya saya.
Yang pertama adalah "menjadi seorang yang egois dan sombong" ini hanya pendapat pribadi saya jadi jika salah harap maklum. Langsung aja ya jika melihat konsep hierarki kebutuhan Maslow pada "level 4" tertulis kebutuhan akan penghargaan/kebutuhan ego. Kebutuhan ego ini memiliki 2 tingkatan menurut Maslow : reputasi dan harga diri.
Reputasi adalah persepsi mengenai gengsi atau pengakuan dari orang lain, sedangkan harga diri adalah perasaan seseorang bahwa dirinya berharga.
Contoh efek buruknya adalah seseorang menjadi egois dan sombong.
Contoh realnya adalah kasus yang dulu sedang panas-panasnya yaitu masalah gedung baru DPR. Saat itu yang saya tangkap adalah bahwa para anggota DPR hanya memikirkan dirinya sendiri karena di saat banyaknya kemiskinan di negeri ini mereka malah membuat gedung baru, saya memang tidak begitu mengerti dengan politik jadi saya tidak mengerti apakah bapak dan ibu dewan yang terhormat telah melakukan tugasnya dengan baik tetapi yang saya dengar dan lihat di media banyak yang tidak bekerja dengan baik, pribahasa nila setitik rusak susu sebelanga sangat tepat dalam hal ini, tentu pasti ada anggota DPR yang bekerja dengan benar.
Yang kedua adalah menjadi manusia yang cenderung menutup
diri, kebutuhan akan rasa aman dan cinta jika tidak terpenuhi bisa membuat
seseorang menjadi cenderung menutup diri, kenapa bisa begitu? menurut saya
manusia menjadi menutup diri di karenakan ada gangguan psikologi dalam dirinya
mungkin ada masalah di lingkungan sekitar dan keluarga.
Yang terakhir adalah menghalalkan segala cara agar
keinginanya terpenuhi, kalau hal ini banyak sekali contoh yang terjadi di dunia
ini.
Contoh NYATA mungkin karena ingin meningkatkan harga diri dan gengsinya seseorang rela menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sesuatu misalnya menyogok untuk mendapatkan tempat di sebuah tempat kerja,
Contoh NYATA mungkin karena ingin meningkatkan harga diri dan gengsinya seseorang rela menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sesuatu misalnya menyogok untuk mendapatkan tempat di sebuah tempat kerja,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar